Setting cerita berada di Tajikistan, yang merupakan sebuah negara kecil sempalan Uni Soviet yang berbatasan langsung dengan wilayah utara Afghanistan dan berada di ujung bagian barat RRC. Negara yang tidak dijelaskan secara detail kondisi politiknya itu, ternyata sedang mengalami darurat militer, dimana kewibawaan negara dirongrong oleh kekuatan militan dari kelompok kanan. Suatu hari pada 2013, pihak militan Tajikistan menyerang secara mendadak terhadap salah satu markas besar milik Marinir Pasukan Amrik (USMC) yang berada di bagian utara Afghanistan. DEmi mempertahan diri, maka pasukan USMC secara inisiatif langsung menyerbu masuk ke dalam wilayah Tajikitan untuk memburu dan membasmi kaum militan sayap kanan tersebut, di bawah nama sandi Operation Enduring Shield. Dan para pasukan yang terlibat dalam operasi itu disebut sebagai Outlaw.
Di tengah-tengah operasi perburuan itu, secara tiba-tiba PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dari RRC menyerbu masuk ke dalam wilayah Tajikistan demi membalaskan dendam pada pasukan militan yang sama, karena pihak militan sebelum-sebelumnya sempat menyerang ke wilayah RRC itu. Maka secara kebetulan kedua belah pihak, yakni USMC dan PLA saling bertemu dan mungkin dikarenakan kekalahan pihak RRC ketika melawan Amrik di Pulau Skira pada OFP DR terdahulu, maka m
ereka meletupkan konflik militer secara terbuka untuk kedua kalinya melawan Amrik. Wilayah Tajikistan pun menjadi korban dari pertarungan antara kedua negara raksasa tersebut.
Seperti layaknya setting film aksi khas Holiwud, pihak Amrik mampu mengalahkan PLA yang berjumlah lebih banyak daripada pasukan militer Amrik itu. Disebabkan, pihak Amrik yang semula kewalahan akibat serbuan masif dari pihak RRC namun pada akhirnya bisa menahan dan mengusir kembali PLA kembali ke RRC, hanya dengan mempertahankan sebuah jembatan dan mendapat bantuan tempur dari pasukan Amrik yang berada di Afghanistan. Namun, secara keseluruhan ceritanya menjadi lebih membumi dan penulis lebih menyukai cerita pertempuran dengan model seperti ini. Terlepas dari kehebatan yang luar biasa dari tentara Amrik.
sebagaimana seri OFP terdahulu, maka OFP RR ini juga penuh bug. Penulis tidak tahu, apakah bug bug yang ada itu merupakan tradisi yang musti dijaga terus untuk selamanya atau hanya sekedar sebagai bentuk kekurangmatangan dari pihak pengembang dan penerbit OFP RR ketika meluncurkannya secara resmi ke hadapan publik, atau entah karena apa. Apa sajakah bug tersebut??
Sebagaimana seri sebelumnya, maka OFP RR ini juga memiliki tiga tingkat kesulitan yakni normal, experienced dan hardcore. Gamer berperan sebagai seorang prajurit marinir, Kirby (assault) dengan membawahi tiga anak buah lainnya Taylor (assault), Soto (sniper), dan Balletto (support). Pemilihan kelas senjata pada keempat prajurit dalam mode single player offline tak bisa diubah-ubah secara manual. Lalu secara teori, semuanya memiliki EXP point untuk bisa mengupgrade status senjata, dan khusus untuk si Kirby saja yang status karakter nya bisa diupgrade, sedangkan yang lainnya tidak bisa. Adanya EXp point untuk upgrade senjata, membuat senjata default bisa ditambahi berbagai asesoris untuk meng-efektifkan membunuh musuh dan skill tambahan untuk karakter tersebut. Khusus untuk Kirby, upgrade status karakter bisa meningkatkan kelincahan dan keakurasian dalam menggunakan senapan serbu M16 dan M4 carbine.
Namun, secara prakteknya muncul bug pada EXP point, yang mengakibatkan hanya si Taylor aja yang mendapat EXP point untuk mengupgrade senjatanya, sedangkan si Soto dan Balletto, entah mengapa gak mau jalan EXP point nya. Sehingga kedua karakter tersebut hanya bisa memakai senjata dengan asesoris default dan skill standar saja, berbeda dengan si Taylor.
Seusai memeriksa perlengkpan senjata dan skill yang ada, gamer bisa memilih mau mengikui mode kampanye single player yang close ended gameplay atau memilih single battle pada mode Fire Team Engagement (FTE), yang terdiri dari empat skenario dan setiap skenario terdiri dari dua peta level yang open ended gameplay, yakni :
[1]Last Stand, tujuan utama yakni Kirby dkk alias gamer harus bertahan dari serangan musuh yang datang secara bergelombang dalam batas waktu yang sudah ditentukan, semakin lama mampu bertahan akan makin memperbesar EXP points.
[2] CSAR, tujuan utamanya ialah menyelamatkan beberapa pilot amerika yang jatuh di wilayah musuh, dengan membawa mereka selamat tiba di tujuan untuk di jemput oleh helikopter penyelamat.
[3] Rolling Thunder, tujuan utamanya mengawal dan mengamankan konvoi kendaraan tempur pasukan Amrik ketika melewatai wilayah-wilayah yang masih dikuasai oleh musuh.
[4] Combat Sweep, adalah satu-satunya misi FTE yang paling mudah, sebab tujuan utamanya hanya menghabisi semua pasukan militan yang bersembunyi di wilayah pedesaan/perkotaan.
EXP point yang didapat akan semakin besar jika Kirby dan ketiga anak buahnya tidak tewas selama menjalankan misi-misi di mode FTE tersebut, jika ada yang tewas maka EXP point nya yang akan didapat menjadi berkurang. Jika menamatkan misi-misi di mode FTE itu, hasil EXP point nya akan bisa digunakan untuk mengupgrade senjata dan status karakter Kirby, dan akan bermanfaat sekali ketika gamer berniat mau menamatkan mode kampanye cerita.
Jenis persenjataan sih lumayan beragam, dimulai dari senjata pasukan Amrik, senjata-senjata milik militan Tajikistan dan PLA juga ikut menambha variasi senjata. Tetapi, secara default senjata yang dipakai oleh pasukan AMrik hanya terbatas dari senjata-senjata buatan Amrik saja, semisal M16, M4 Carbine, MP5, M21 dan SAW saja, belum termasuk tipe stinger, Javelin, pelontar granat, anti tank LAW, pistol, dll dsb dst. Senjata-senjata tambahan itu hanya bisa diperoleh gamer selama menjalankan misi-misi yang ada, biasanya sudah ditempatkan di beberapa titik tertentu, berikut kotak amunisi untuk berbagai jenis senjata yang berbeda.
Genre semi simulasi ini benar-benar dipegang erat oleh Codemasters, gameplay tidak akan sesusah seperti seri ARMA, namun juga tidak akan dibuat semudah seperti memainkan fps action seri Call of Duty.
Ketika masuk ke mode kampanye cerita, harap diingat bahwa gameplaynya bersifat close ended, jadi Codemasters mengharapkan agar gamer selalu mengikuti petunjuk-petunjuk arah obyektif misi yang ada, jika berusaha mencari jalan sendiri, biasanya akan membahayakan nyawa Kirby dan anak buahnya itu sendiri. Dan berujung pada pengulangan autosave yang terakhir, sebab di game ini sistem save nya hanya bersifat checkpoint saja. Jumlahnya pun tidak sebanyak seri Call Of Duty (COD), melainkan jarang-jarang dan jarak antara satu autosavegame dengan yang lainnya, sangatlah jauh.
JIka gamer ataupun anak buah yang tertembak, maka gamer bisa mengobati secara langsung dengan menggunakan health pack yang telah tersedia, jumlahnya pun tidak terbatas. Tahapan pengobatan pun ada dua, yang pertama untuk mencegah pendarahan dan yang kedua untuk menyembuhkan luka-luka yang ada. Dan tentu saja, selama mengobati diri sendiri atau anak buah, gamer harus memastikan jika kondisi di lapangan memungkinkan untuk melakukan pengobatan, jika tidak maka akan mudah menjadi sasaran empuk musuh. Di awal-awal cerita, musuh yang akan dihadapi USMC hanyalah pasukan militan Tajikistan saja, yang dipersenjatai dengan senjata-senjata buatan Rusia, namun begitu memasuki pertengahan dan akhir cerita maka pihak USMC akan melawan pasukan PLA.
Tingkat kepintaran diantara AI musuh juga beragam, ada yang pintar, setengah pintar dan tidak pintar. Terutama untuk pasukan militan, umumnya didominasi oleh AI yang tidak cerdas, sehingga suka menembak gak tepat sasaran dan bertingkah ceroboh. Tetapi mereka tetaplah menjadi pasukan yang mematikan disaat-saat tertentu. Sedangkan, pasukan PLA didominasi oleh AI setengah pandai, sebab tingkat akurasi tembakannya secara rata-rata lebih tinggi daripada pasukan militan Tajikistan. Peperangan yang terjadi di OFP RR ini, lebih didominasi oleh pertempuran jarak menengah dan jarak jauh, tidak seperti seri COD yang dominan atas pertempuran jarak dekat. Gamer akan sering membunuh musuh yang jaraknya diatas 100M, bahkan ada beberapa musuh yang harus dibunuh pada jarak diatas 200M. Maklum saja, setting peta level di Tajikistan memang mirip dengan sikon yang sebenarnya di wilayah Afghanistan, yakni wilayah tandus yang terbuka, banyak perbukitan disana sini. Pertempuran di jarak dekat, yakni yang kurang dari 100M sih tetap ada, tapi tidak banyak
Sensasi membunuh musuh yang berjarak ratusan meter itulah yang menjadi kehebatan utama dalam game ini, jangan kaget jika gamer/anak buah gamer secara tiba-tiba terluka oleh tembakan musuh yang nun jauh disana, sifat tembakan pun bersifat acak, bisa mematikan bisa tidak dan kalau lagi beruntung ya gamer/anak buah hanya akan terluka saja. Dan untuk membalas serangan-serangan tersebut, mau tak mau gamer musti membunuh musuh dengan sering-sering menggunakan mode AIM untuk membidik musuh, bukan lagi menembak musuh secara serampangan dengan menempatkan senjata di pinggang. Melainkan, gamer harus terus terbiasa untuk selalu membidik secara tepat melalui mata. Tentu saja, cara menembak musuh yang berjarak ratusan meter itu sangat berbeda ketika membunuh musuh yang berjarak puluhan meter saja. Ya akurasi tembakan musti disesuaikan seperti cara menggunakan senapan sniper di game Sniper Ghost Warrior.
Namun, jangan cemas, selama bertempur dengan pasukan militan maupun PLA, gamer tidak akan pernah merasa sendirian berperang sebagaiman di game-game fps action shooter lainnya. Disebabkan, gamer yang berperan sebagai Kirby, yang membawahi regu B dalam mode Kampanye cerita, hampir selalu ditemani dengan regu A dan C. Dan tentu saja, regu A dan C itu sepenuhnya dikontrol oleh AI secara otomatis melalui skenario pada peta-peta level yang ada. Selain itu, regu A dan C itu juga akan menjalani obyketif misi-misi yang berbeda dengan regu B, segala tindakan mereka di saat-saat tertentu akan sangat membantu regu B yang tengah menyelesaikan obyektif misi tertentu pula.
Para AI team, sebagai anak buah gamer bisa diperintahkan bermacam-macam hal, namun pilihan perintahnya hanya terbatas, semacam follow me, move there, hold position, secure/defend building, dst. Lho? ada perintah untuk mengamankan/mempertahankan bangunan?? YUp, ada saat-saat tertentu di peta level, yang mengharuskan/memungkinkan gamer untuk membersihkan beberapa bangunan rumah dari segala kegiatan musuh, lalu mempertahankannya secara mati-matian dari serangan balik musuh. AI team kadangkala suka bersikap tak pandai, begitu pula dengan AI musuh. Namun secara umum, tingkat kepandaian AI musuh/team lumayan pintar. Seperti diketahui sebelumnya, gamer bisa memulihkan diri sendiri ataupun teman satu tim. Namun, sesama anggota AI team kadangkala juga bisa menyembuhkan rekan-rekannya pula, sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh AI musuh, yang utamanya sering terjadi pada beberapa prajurit PLA. Lho kok bisa begitu??
Sebagai contoh, ketika gamer menembak sekelompok prajurit PLA pada jarak sekitar 200M, akan terlihat di teropong, ada beberapa prajurit yang tergeletak di tanah, sedang yang lain balas menembak atau sebagian lainnya sedang berusaha mendekati para prajurit yang sedang terluka itu. Yup, menembak dalam jarak jauh itu belum tentu membunuh musuh, bisa jadi hanya melukainya saja. Jika ada unit musuh yang terluka, maka unit yang lain akan berusaha mengobatinya. Pada saat mereka sedang melakukan pengobatan itulah, maka gamer bisa membunuh nya, sekaligus membunuh para prajurit yang terluka itu. Jika unit musuh yang terluka itu bisa disembuhkan maka mereka akan kembali bergabung bersama rekan-rekannya yang lain untuk kembali membalas serangan gamer dkk.
Hal yang sama, bisa pula terjadi pada AI team sendiri maupun yang ada di regu C ataupun regu lainnya. Kejadian-kejadian itu akan lebih sering muncul menjelang akhir pada mode kampanye cerita. Kesemuanya itu, pada beberapa hal menambah kadar simulasi ke dalam game ini. Disisi lainnya, AI Team takkan bisa mengobati gamer yang sedang terluka, walhasil gamer musti mengobati dirinya sendiri, jangan mengandalkan sesama rekan untuk bisa membantu gamer. Apalagi jika gamer tewas dalam pertempuran, terpaksa harus kembali ke autosave yang terakhir. Tindakan AI team/musuh yang secara otomatis bisa menyembuhkan sesama temannya sendiri yang sedang terluka itu, mengingatkan penulis dengan hal yang sama di mode single player Battlefield 2. Sedangkan di game-game lainnya, semacam COD ataupun di seri GRAW, bahkan di OFP DR pun penulis belum pernah melihat hal yang serupa seperti itu. Inilah salah satu hal yang membuat penulis menyatakan bahwa OFP RR itu lebih baik daripada prekuelnya.
Tetapi, hal itu bukan berarti menunjukkan jika AI Team pada OFP RR ini lebih sempurna daripada sebelumnya, sebab kadang-kadang, AI team suka bertindak sembrono dengan cara menempatkan dirinya pada tempat-tempat yang mudah diserang oleh musuh meskipun sudah diperintahkan oleh penulis untuk berlindung. JIka disuruh mengikuti penulis, kadang-kadang mereka juga menyelonong tanpa sebab yang jelas, ke arah moncong senjata yang sedang penulis tembakkan ke arah musuh. Meskipun disaat lainnya pula mereka juga suka memberitahu terelbih dahulu kepada penulis jika mau melewati moncong senjata yang penulis gunakan. Dan penulis termasuk beruntung, bahwa selama bertempur di OFP RR ini, para AI team/musuh hampir tak pernah menggunakan granat sebagai senjata, tetapi AI musuh malah menggunakan senjata anti tank, semacam RPG untuk menghantam posisi penulis dan rekan-rekan lainnya.
Musuh-musuh yang dihadapi, tidak melulu unit infanteri, tetapi juga ada unit panzer, unit heli tempur, dsb. Untuk menghadapi itu semua, gamer bisa menggunakan perintah minta bantuan tembakan artileri/bantuan serangan udara. Tapi, permintaan tersebut hanya bisa diakses pada beberapa peta level tertentu saja, selebihnya gamer musti mengandalkan senjata apa saja yang tergeletak di kotak senjata milik teman ataupun musuh. Soal mengendarai kendaraan, gamer hanya bisa mencoba menyetir jeep Humvee/jeep milik musuh, sedangkan kendaraan lain tidak bisa dikendarai. Area yang bisa dipakai untuk mengendarai jeep pun bisa dibilang terbatas.
Disayangkan, muncul beberapa bug, dan tingkah laku AI team yang agak aneh disaat-saat tertentu mengurangi keasyikan berperang. Apalagi, di setiap checkpoint yang ada, juga secara otomatis bisa menyembuhkan dan membangkitkan AI team yang telah mati secara otomatis. Unsur-unsur itu disatu sisi meringankan, tapi disisi lainnya malah terlihat kocak. Akan tetapi sEcara keseluruhan, meski terdapat berbagai pembatasan disana sini jika dibandingkan seri ARMA, banyaknya pertempuran di OFP RR ini lebih memuaskan daripada di OFP DR maupun pertempuran-pertempuran yang ada di Medal of Honor 2010 ataupun Battlefield Bad Company 2. Oh ya hampir lupa, gamer tidak bisa melakukan loncat manual seperti di seri COD, melainkan hanya bisa meloncat disaat-saat tertentu saja.
Minimum Specifications:
1. Windows XP SP2
2. NVIDIA 7800 256mb or ATI X1800 256mb
3. 2.4GHz Dual Core Processor
4. DirectX Compatible Sound Device
5. 1 GB Ram
6. 6 GB Hard Disk Space
7. Dual Layer DVD Rom Drive